Arus Humboldt atau yang
sering disebut Arus Peru, adalah suatu arus
laut yang dingin dengan salinitas rendah,
yang mengalir ke arah barat laut sepanjang sisi barat pantai Amerika Selatan sejak dari ujung
selatan Chili hingga utara Peru.
Arus laut ini dingin karena ada hubungannya dengan angin pasat.
![]() |
Gambar 1 |
Seperti yang terlihat pada gambar tersebut angin pasat
yang bertiup dari Pasifik Timur menuju Pasifik Barat membuat massa air hangat
di permukaan terdorong. Sehingga termoklin di daerah Amerika Selatan naik
begitu pula nutrient di laut dalam pun ikut naik. Sehingga ikan banyak
bermigrasi ke daerah ini dan daerah ini pun menjadi ekosistem yang kaya bagi
organisme laut. |
Efek lainnya dari Arus
Humboldt yaitu karena Arus Humboldt membawa massa air dingin, sehingga massa
udara di atasnya pun ikut menjadi dingin. Udara dingin tidak dapat menampung
uap air sebanyak udara hangat, sehingga uap air di udara daerah Amerika Selatan
cenderung kering dan lembab.
Jadi dapat dikatakan,
Arus Humboldt sangat berpengaruh terhadap suhu dingin pada iklim di negara -
negara Amerika Selatan, dan karena udara dingin sehingga tidak banyak terjadi
penguapan. Oleh karena hal tersebut curah hujan di daerah Amerika Selatan
rendah yang disebabkan oleh Arus Humboldt.
Namun, ada anomali yang
dapat mengganggu Arus Humboldt, yaitu El-Nino. El-Nino adalah suatu anomali di samudra
pasifik dimana menjadi lemahnya angin pasat yang bertiup sejajar equator dari
Amerika selatan menuju Indonesia.
Ini yang menyebabkan termoklin pada laut daerah Amerika selatan naik dan
terjadilah upwelling di daerah tersebut, yang menyebabkan laut daerah Amerika
selatan kaya akan nutrisi dan fitoplankton, sehingga banyak ikan bermigrasi ke
daerah tersebut. Angin yang bertiup ke arah Indonesia menyebabkan angin
konveksi penyebab terjadinya hujan pun ikut terbawa, sehingga daerah pasifik
Barat sering terjadi hujan, sementara daerah pasifik Timur terjadi kekeringan.
![]() |
Gambar 2 |
Seperti dilihat pada gambar 2, pada kondisi normal angin pasat bertiup
kencang menuju arah Indonesia, sehingga massa air hangat di permukaan laut
pasifik tengah terdorong ke arah Indonesia sehingga suhu perairan laut
Indonesia tinggi, dan sebaliknya suhu permukaan laut daerah Amerika selatan
rendah.
Namun dapat dilihat pada saat terjadinya El-Nino, intensitas bertiupnya
angin pasat melemah, sehingga massa air hangat permukaan di pasifik timur tidak
terdorong ke daerah pasifik barat sehingga tidak terjadi upwelling di daerah
Amerika selatan. malah terjadi sebaliknya dimana massa air hangat dari pasifik
timur mengalir ke pasifik barat sehingga massa air hangat menyebar dari Pasifik
Barat sampai Pasifik Timur. Seperti yang terlihat pada gambar 3.
![]() |
Gambar 3 |
Jadi, dapat disimpulkan anomali El-Nino sangat mengganggu iklim cuaca di
daerah Amerika Selatan. Hal tersebut terjadi karena massa air di perairan Amerika
Selatan menjadi hangat, sehingga tidak terjadi upwelling, begitu pula terjadi
perubahan pada massa udara yang menyebabkan perubahan curah hujan juga.
Sehingga Arus Humboldt tidak memberi dampak seperti yang seharusnya.
Sumber Gambar
: http://judithcurry.com/2014/04/14/el-nino-watch/
http://www.gma.org/surfing/weather/elnino.html
http://www.ncdc.noaa.gov/teleconnections/enso/enso-tech.php
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Arus Humboldt, buka
link berikut :